Suatu waktu Yesus pernah bertanya padaku,
“Apakah engkau mengasihi Aku?”
Dengan tegas kujawab,
“Ya Tuhan! Aku sungguh mengasihi Engkau!”
Katanya lagi,
“Gembalakanlah domba-dombaku.”
Lalu Yesus bertanya lagi,
“Apakah engkau mengasihi Aku?”
“Ah, Tuhan ini nge-test aku”, pikirku.
Dan kujawab dengan lebih tegas,
“Ya Tuhan! Engkau tahu kalau aku mengasihiMu!”
Tuhan pun berkata,
“Gembalakanlah domba-dombaKu”
Tak kusangka Yesus bertanya lagi,
“Apakah engkau mengasihi Aku?”
Sungguh! Aku tak dapat berkata lagi…
Pikiranku melayang…
Kutoleh semua peristiwa yang kualami,
Pahit getir menjadi pelayan Tuhan,
Walau ada pula suka dan senang.
Aku berpikir dan berpikir!
Muncullah segala beban-bebanku dulu…
Aku pun mempertanyakannya…
Mengapa aku mengalami jalan yang sempit…
berbatu dan berliku?
Mengapa?
Tuhan!
Aku ingin menggembalakan domba-dombaMu!
Tapi mengapa begitu susah?
Apakah Engkau meragukan kasihku padaMu?
Aku takut…
Keberanianku mendadak hilang,
di saat Kau bertanya ketiga kalinya…
Aku diam…
Mulutku tertutup rapat,
seakan tak sanggup menjawab…
Ingin ku seperti Petrus,
walau sedih tapi tetap yakin…
Sayang ku merasa seperti Yudas,
yang memberikan ciuman maut.
Ampunilah aku Tuhan,
Aku yang kurang setia ini…
Aku yang kurang percaya…
Tolonglah aku Tuhan!
Agar bisa mengasihiMu sungguh-sungguh,
sehingga Engkau pun bisa berkata lagi,
“Gembalakanlah domba-dombaKu”
JN. Rony
20010429
Hari demi hari kulalui…
Jam demi jam kulewati…
Menit demi menit kujalani…
Detik demi detik kumenanti…
Sebuah perjalanan panjang harus kutempuh
demi mendapatkan perhatian seorang gadis
tanpa tahu arah dan waktu
sampai kapan dan apa yang didapat.
Itulah yang dilakukan Tuhan padaku
menanti dan mengharap selalu
merindukan saat-saat dimana aku datang
membawa segala beban dan kerinduanku
Tuhan tak pernah bosan menungguku
seperti aku tak bosan menunggu sang kekasih
Tuhan tak pernah lupa padaku
seperti aku selalu ingat pada sang pujaan hati
Sayang…
Seringkali aku mengkhianati cinta Tuhanku
seperti seorang kekasih yang menduakan cintanya
kata orang, aku punya “sephia”
Tuhanku sering menangis
melihatku berjalan dengan “sephia”-ku
bahkan menangis darah seperti di Getsemani
melihatku berpaling dariNya
Sephia… Sephia…
engkau telah membuai aku
engkau telah membutakan aku
tapi engkau pula yang menelantarkan aku
di saat engkau tidak membutuhkan aku lagi…
Aku bingung !
Aku sedih !
Aku cemas !
Harus kemanakah aku ?
Puji Tuhan !
Tuhanku sungguh pemaaf
Alleluya !
Tuhanku tetap setia menantiku
Aku malu Tuhan…
Aku tak layak di hadapanMu…
Tapi Engkau membukakan pintu hatiMu untukku
Selalu dan selamanya…
Mengapa Tuhan ?
Mengapa Engkau lakukan itu ?
Apakah karena belas kasihan ?
Tidak anakKu !
Karena engkau adalah CitraKu
Karena namamu telah kuukir di telapak tanganKu
Terlebih lagi… karena aku mencintaimu
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya
sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya?
Sekalipun dia melupakannya
Aku tidak akan melupakan engkau.
JN. Rony
20010426
Di dalam hidup ini..
aku selalu behadapan dengan pilihan
sebuah keputusan yang sulit
sering harus diambil
atau keragu-raguan akan menghantui…
dan aku harus memilih !
Dalam melangkah…
dalam bekerja…
dalam belajar…
juga dalam mencintai…
dan aku harus memilih !
Sering aku bingung…
kenapa aku harus memilih
dalam mencintai…
kenapa harus dipilih
dalam dicintai…
tapi aku harus memilih !
O Tuhan…
aku sungguh takut,
takut tidak pantas untuk mencintai
aku juga takut,
takut tidak layak untuk dicintai
tapi aku tetap harus memilih !
Sungguh Tuhan…
aku ingin seperti Engkau…
yang berani mengambil keputusan
untuk tidak memilih…
tapi aku tetap harus memilih !
Engkau mencintai kami…
Engkau juga berharap dicintai kami…
namun Engkau tidak memilih…
jalan untuk mencintai dan dicintai…
Sebuah kenyataan pahit,
bahwa Engkau menderita untuk mencintai
Sebuah pukulan telak,
bahwa Engkau ditolak untuk dicintai
Namun…
Engkau tetap tidak memilih…
hanya kehendak Bapa sajalah yang Engkau ambil…
andai aku bisa seperti Engkau…
berani untuk tidak memilih…
andai…
JN. Rony
20010418