..:: Mamoru's HandMade ::..

Minggu, 17 Februari 2008

Bulan Februari belum lagi habis, sudah 2 kali berita tentang bom di Denpasar kudengar. Yang pertama terjadi di awal bulan, seorang senior di milis menelponku dan menanyakan kabarku, karena beliau mendengar ada kabar ledakan di Denpasar (thx to Panglima, jadi tersanjung nih!) yang ternyata berasal dari sejenis mercon banting. Sore tadi, lagi-lagi aku mendengar berita tentang bom di TV yang ternyata merupakan bom palsu. Eh… barusan dalam perjalanan pulang ke kost, masih sempat-sempatnya ada orang iseng yang menyulut mercon di tengah perempatan jalan. Kebangetan deh! Cari masalah saja.

Kemarin aku menghabiskan hariku with my sis yang malamnya balik ke Jepang. Sedih sich, karena liburan pendeknya sudah berakhir. Memang, sekarang ini our gank dah pisah-pisah semua, keluar dari Surabaya, kota tercinta 🙂 ada yang ke Jepang, ada yang ke Spore, ada yang ke Jakarta, ada yang ke New Zealand, ada yang ke Makasar, dan aku transit di Bali. Life is so mysterious and beautiful… we never know what can happen to us tomorrow. So… live it, enjoy it. Well, walaupun memang kadang terasa susah untuk bisa enjoy the life, mengingat hidup itu ibarat roda (begitu kata sebagian orang), kadang di atas kadang di bawah; namun kita harus tetap optimis bahwa someday our wish will come true.

Dalam sebuah kesempatan, saat aku dalam masalah yang cukup berat, seniorku memberikan nasehat yang sangat supportif, bahwa saat dalam masalah kita ibarat pedang yang sedang ditempa agar makin tajam, makin keras tempaannya maka makin tajam pedang itu. Berbagai masalah kualami, namun aku merasa bahwa selalu ada yang membuatku bertahan. Seringkali aku juga merasa hidup terasa tidak adil, tapi dengan mensyukuri hidup aku dapat melewati perasaan itu. Berat memang, seringkali dada rasanya mau meledak, tapi dengan berdiam diri, merenung, merefleksi dan mencoba untuk tersenyum dapat mengobati dan sedikit meringankan beban yang kupikul. Aku percaya, tak ada beban yang diberikan lebih berat daripada yang bisa kupikul. Ibarat pedang yang sedang ditempa itu, begitulah diriku saat ini. Aku cukup bersyukur dapat punya orang-orang yang mengerti aku dan berbagi cerita denganku. Thx to you all!

Malam makin larut, film The Notebook, yang pernah kutonton beberapa tahun lalu, masih diputar di TV. Sebuah film drama romantisme yang sangat menyentuh perasaan, sebuah kisah tentang kesetiaan dan cinta, sangat pas dengan bulan Februari yang sering disamakan dengan bulan kasih sayang. Aku jadi teringat pada lagu mandarin berjudul “Tong Hua” yang sempat populer beberapa tahun lalu (sampai sekarang sich). Hmmm… pikiranku jadi melantur ke masa lalu 🙂 Mellowku kumat lagi nich 🙂 Well, kurasa saatnya aku bersiap tidur, hari esok sudah menantiku. Selamat malam Indonesia…

JN. Rony
20080217
just proud to what you’ve done, sis! miss you always…

Selasa, 12 Februari 2008

Seharian ini angin bertiup sangat kencang di Denpasar. Sejak pagi atap di bangunan kost-kost-anku terus-menerus mengeluarkan bunyi yang cukup mengerikan akibat diterpa angin. Dari dinding kaca di ruangan kantorku, sesiangan aku melihat pohon di sekitar kantor pun sampai miring-miring akibat angin kencang. Malam tadi, setibanya di kost aku menemukan ada genteng terjatuh di bagian belakang kamar. Memang belakangan alam agaknya kurang bersahabat dengan kita manusia, mungkin karena alam merasa tersakiti akibat ulah kita yang banyak merusak alam. Istilah keren yang sedang populer saat ini adalah Global Warming, pemanasan global yang efeknya merubah sistem cuaca di seluruh dunia.

Hari ini aku baru sadar kalau HP-ku jadi tuli, pantas saja kemarin malam aku tidak bisa dengar suara dari orang yang nelpon aku. Duh, sedihnya… gadget terbaik yang pernah kumiliki harus rusak. Seorang teman di Jakarta terus mengompori aku untuk ganti tipe yang baru, but no… setelah kupikir-pikir, belum ada pengganti yang cocok untuk gadget kesayanganku, BlackBowTie 🙂 selain itu, memang keadaan finansial masih kurang mendukung… aku masih harus prepare dana taktis untuk my mom yang masih sakit. So, mungkin untuk sementara aku terpaksa mengoperasikan BlackWilma-ku, HP canggih tapi bodoh 🙂 sambil menunggu my Treo dioperasi telinganya.

Sejam yang lalu, HP-ku berbunyi, SMS dari best friend yang lagi liburan di Bandung. Semenjak sore tadi memang SMS-ku tidak dijawab, dan pas kubaca, aku kaget luar biasa… “papa masuk icu. serangan jantung. ini baru stabil.” Gosh! Aku langsung telpon dan bicara seperlunya, soalnya jelas ini bukan good moment buat chit-chat. Langsung kukabari ke gank bro-sis yang udah nyebar sana-sini untuk sama-sama doain our big sis. God, bless my sis n her fam.

Hujan deras mulai mengguyur kota ini… gosh… aku sungguh rindu rumahku, kamarku… tempat dimana aku merasa aman dan nyaman. Yeah… my wish 🙂 but here i am at kost sweet kost 🙂 apapun yang terjadi, terjadilah… hidup ibarat roda, kadang di atas, kadang di bawah… dan aku percaya apa yang terjadi padaku adalah sebuah misteri perjalanan hidup. Tugasku hanyalah membuatnya menjadi berarti. Ok, saatnya aku tidur… good nite Indonesia… hope tomorrow will be better…

JN. Rony
20080212
to our big sis, be strong!

Selamat malam Indonesia… malam ini aku lagi-lagi tak bisa menutup mata. Long weekend kemarin memang membuatku benar-benar mengistirahatkan tubuhku, walaupun aku merasakan kebosanan pada libur yang terlalu lama. Besok, mungkin tepatnya 5 jam ke depan aku kembali lagi pada rutinitas kerja; tapi tetap saja mataku tak bisa terpejam. Ada banyak hal yang menggangguku, problem sehari-hari, kerjaan di kantor, hal kecil atau besar, bercampur menjadi satu… keinginan yang bercampur dengan kegalauan.

Jumat lalu aku menyempatkan diri untuk menonton film Rambo IV. Sudah lama aku tidak melihat aksi Stallone sebagai Johnny Rambo ini, yang kuingat film Rambo terakhir yang kutonton itu saat aku masih duduk di bangku sekolah, entah SD atau SMP aku lupa. Game Nintendonya pun terakhir kumainkan saat masih SMP. Jujur, film aksi Johnny Rambo kali ini sedikit membuatku merinding dan jijik, mungkin kalau aku tidak tahan bisa-bisa muntah. Begitu banyak adegan kekerasan yang bahkan untuk orang dewasa pun bisa membuat mimpi buruk saat tidur malam, apalagi untuk anak kecil atau remaja. Memang sich, filmnya berdasarkan pada kisah pelanggaran HAM di Burma aka. Myanmar yang bisa dibilang sadis dan brutal. Well, terlepas dari adegan kekerasan yang ada di film tersebut, ada sepenggalan kalimat menarik dari si Rambo yang miskin ekspresi itu, “Died for nothing or Live for something”. Kalimat ini mengingatkan pada harapanku saat memasuki tahun 2008 ini, harapan untuk menjadi lebih baik dan bangun dari kesedihan yang kurasakan di tahun-tahun sebelumnya.

Kadang aku merasa apa yang kulakukan tidaklah bisa merubah keadaan, namun “petuah” si Rambo ini memberikan arti baru bahwa setidaknya aku bisa menjalani hidupku ini untuk “sesuatu” daripada hanya berdiam diri dan menyerah kalah pada situasi. Hmmm… kalau diingat-ingat… sounds like film The Lords of The Ring! Yeah… aku jadi teringat si Samwise Gamgee dengan muka polosnya mengatakan: “That there’s some good in this world, and it’s worth fighting for, Mr. Frodo”. Well… he’s right! Masih banyak hal yang baik di luar sana untuk kuperjuangkan, mungkin apa yang kulakukan tidaklah bisa merubah keadaan saat ini, namun aku percaya bahwa apapun yang kulakukan akan mengisi sepenggal cerita kehidupan ini. Bless me God, I can do it!

Selamat malam Indonesia…

JN. Rony
20080211