14 Feb 2007 @ 4:07 PM 

Pikiranku menerawang dengan hati yang gundah… Sudah hampir pukul 8 malam, tapi aku masih saja enggan beranjak dari kursi kerjaku. Sendiri di lantai 3 kantorku yang seukuran 2 ruko ini, entah apakah orang-orang di lantai bawah sudah pulang ataukah juga masih lembur seperti biasanya. Hari ini aku sungguh gundah… begitu banyak kejadian kurang menyenangkan beberapa hari terakhir. Pikiranku makin menerawang jauh… perasaan-perasaan sedih kembali muncul ke permukaan. Segala rencana yang telah kususun tadi pagi tentang apa yang akan kulakukan malam ini kubatalkan semuanya… saat ini aku memilih untuk berdiam dalam keheningan kantorku di malam hari. Sebuah kebiasaan yang sering kulakukan tahun lalu… bahkan sampai larut malam. Berawal dari seorang member di milis 80-an yang kuikuti, menanyakan lirik lagu “Where Are You Now” yang dipopulerkan oleh Jimmy Harnen. Tak lama kemudian muncullah lirik yang diminta, dikirimkan oleh member lainnya. Lagu “Where Are You Now” ini memang salah satu lagu mellow kesukaanku. Pernah suatu malam aku memutar lagu ini secara repeat dari malam hingga pagi hari. Kini kembali kubangkitkan kenangan-kenangan itu dengan menyalakan MP3 player di laptopku yang sudah dekil ini, dan mulailah lagu penuh kesedihan dan penantian itu mengalun lembut mengisi keheningan ruangan kantorku.

All alone tonight I’m calling out your name
somewhere deep inside this part of you remains
images of love take me back in time
I don’t know how it started
or why it ever had to end
something stepped inside
we didn’t let it in
it’s keeping us apart
where are you now

Where are you now
someone there tonight
holding what was mine
where are you now
you wonder where I am
are you really feeling fine

Going through my life without you by my side
you’re the only thing that keeps going through my mind
and nothing that I do can take the place of you

Where are you now
someone there tonight holding what was mine
where are you now, do you wonder where I am
are you really feeling fine

Ooh thinking about you girl
there’s gotta be a place for me
somewhere in your heart

All alone tonight I’m calling out your name
somewhere deep inside this part of you remains
images of love and where are you now

Where are you now
someone there tonight holding what was mine
where are you now, do you wonder where I am
are you really feeling fine

Where are you now
is someone there tonight holding what was mine
where are you now
you wonder where I am, I need you here tonight.

Lagu ini mungkin kurang cocok dimainkan di hari yang dirayakan oleh kebanyakan orang sebagai hari kasih sayang, “Valentine’s Day”. Sejak beberapa hari kemarin memang suasana Valentine seolah dimunculkan oleh banyak orang. Toko boneka mulai diserbu oleh para cowok yang ingin membelikan boneka babi berwarna pink atau bunga mawar berwarna merah pada pasangannya. Stasiun TV sepanjang minggu ini menayangkan film-film drama romantis, stasiun radio memutarkan lagu-lagu melankolis, penjual bunga bertebaran di pinggir jalan, acara-acara bertajuk Valentine pun digelar, dan masih banyak lagi. Namun, buatku… lagu ini benar-benar menyentuh kalbuku… mungkin karena kesedihan yang ada di dalamnya setiap liriknya pantas menggambarkan suasana hatiku yang juga sedang bersedih.

Ada ungkapan yang pernah kubaca di sebuah buku yang kemarin secara tidak sengaja diungkapkan oleh temanku, kita tidak bisa merubah dunia, tapi kita bisa merubah diri kita. Jadi jangan membayangkan kita masih jomblo di hari Valentine, namun coba bayangkan kalo seandainya kita memiliki toko boneka, alangkah gembiranya kalo boneka babi-babi-an itu bisa laris manis. Memang, banyak orang yang kurasa tidak mengenal makna Valentine yang sesungguhnya, selain bahwa di hari ini cowok wajib memberikan babi merah muda atau bunga mawar import atau coklat berbentuk hati, kemudian mengajak pasangannya untuk candle light dinner dan berharap-harap cemas semoga dikasih kecupan sayang oleh si cewek.

Sudah setahun lebih aku tidak menjalin hubungan yang serius. Kenangan dan trauma kelihatannya masih membayangiku. Hari demi hari kulangkahkan kakiku dan berusaha untuk sembuh dan bangkit kembali. Agaknya pemahaman akan diri sendiri dan orang lainlah yang ternyata banyak sekali membantuku dalam masa-masa pemulihan tersebut. Memaafkan secara penuh mungkin belum sanggup kulakukan, namun lewat penerimaan diri dan berpasrah pada kehendak penciptaku bisa membuatku sedikit demi sedikit meletakkan semua itu di belakang dan kembali melangkah ke depan.

Seminggu terakhir, kembali aku terdiam dalam kesendirian. Keceriaan hati yang berusaha kupertahankan selama 2 bulan terakhir akhirnya runtuh juga. Dasar terlalu mellow, begitu kata seorang temanku. Beberapa hal yang terus-menerus mengganggu pikiranku, problem keluargaku, problem di kantor, sakit flu yang tak kunjung sembuh, menghantamku bertubi-tubi. Ditambah lagi, entah kenapa seminggu terakhir semua orang rasanya jadi sibuk dan cuek, sehingga praktis aku tak punya tempat pelampiasan untuk ngobrol, curhat, dsb. Kesedihan itu memuncak karena salah satu dari yang cuek tersebut ternyata telah memiliki tambatan hati, mungkin itulah sebabnya komunikasipun terputus. Bunga itu agaknya layu sebelum sempat bersemi…

Well… mungkin itulah kisah tragis seorang yang mencari arti cinta πŸ™‚ but hey! aku bersyukur bahwa God loves me much-much more… the only love that i never ask. This my life, this is my way… mungkin di satu saat menyedihkan sehingga kadang membuatku menangis di malam hari, tapi yang terpenting adalah aku berusaha membuatku hidupku ini jadi berarti. Seperti yang dinasehatkan oleh seorang romoku bahwa suatu hari aku akan bangga pada diriku dan apa yang telah kulakukan selama ini… agak narsis memang… tapi itulah kebanggaan yang layak didapatkan! Hidup itu memang aneh dan tak pernah bisa kita bayangkan. Manusia boleh berencana, tapi Tuhanlah yang berkehendak. Aku teringat kisah Ignatius muda saat mencari jalan hidupnya, di antara tugas negara, cinta, kejayaan dan panggilan Tuhan; sebuah perjalanan panjang ditempuhnya sampai akhirnya dia menanggapi panggilan Tuhan dan mendirikan ordo terbesar di dunia yang terkenal sebagai pelopor dan misionaris. Mungkin tak sehebat Ignatius dari Loyola, tapi aku akan terus mencoba menjadi orang yang berarti…

Santo Yohanes mengajarkan: “saling cinta-mencintailah! Itulah perintah Tuhan. Asal kamu lakukan, cukuplah bagimu! Sebab tiada hal lain yang tahan uji kecuali cinta!” Selamat merayakan hari kasih sayang untuk semua orang yang aku sayangi dan menyayangi aku…

Be Optimist Jomblo-ers!

JN. Rony
20070214
“Berbahagialah kalian yang tidak pernah bersatu dengan orang yang paling dikasihi, sebab ia akan selalu sempurna di matamu.”

Posted By: Mamoru
Last Edit: 19 Jun 2011 @ 03:15 PM

EmailPermalinkComments (0)
Tags
Categories: Personal

 12 Feb 2007 @ 4:05 PM 

Tak terasa satu bulan lebih telah berlalu di tahun 2007. Waktu begtu cepat berlalu, hari demi hari. Aku, walaupun dipenuhi dengan berbagai aktivitas, selalu mencoba untuk menggali makna kehidupan yang kujalani ini. Kadang kala aku merasa capek dan kesepian, namun kesadaran sebagai seorang manusia aku mencoba untuk memahami terus-menerus arti dari jalan hidup yang kutempuh ini. Berat memang, namun aku percaya bahwa sesuatu yang indah menantiku di akhir ceritaku ini.

Beberapa hari yang lalu, ceceku melahirkan anak keduanya lewat proses operasi caesar di Canada, tempatnya tinggal beberapa tahun terakhir ini. Karena perbedaan waktu dan entah kenapa, aku sulit sekali menghubungi dia pasca melahirkan. Baru kemarin siang aku bisa menelepon dan mendapatkan kabar kurang baik, bayi yang baru berusia beberapa hari itu sakit dan sedang dirawat di rumah sakit. Sedih… itu yang kurasakan beberapa hari terakhir dan ternyata kesedihan itu harus bertambah. Entah firasat apa yang menghinggapiku belakangan ini, mungkin karena aku stress akan beban kerjaan di kantor dan rasa kesepian yang kembali menghampiriku. Memang, beberapa hari terakhir aku banyak diacuhkan oleh beberapa teman yang aku tahu memang sedang sibuk. Aku sendiri pun sedang berkutat dengan rekrutmen karyawan baru, ditambah lagi harus mendampingi 2 orang teman yang sedang berlibur ke Bali akhir pekan ini.

Dalam kesepian itu, seringkali aku merenungkan pertanyaan-pertanyaan yang hingga kini belum terjawab tentang rencana di balik kehidupanku ini. Lewat perenungan itulah aku mencoba untuk terus hidup dan bertahan. Seorang bijak pernah berkata bahwa hidup itu bisa dibuat mudah maupun sulit, tergantung dari bagaimana kita mengolah hidup. Namun, bagi sebagian orang melankolis, hidup itu susah, bahkan tiada hari tanpa bergaul dengan kesusahan. Seorang kawan berkata padaku, maka jalanilah hidup yang susah itu, sebab bila aku bisa bertahan maka aku telah menunjukkan bahwa aku berhasil dan sukses bertahan. Well, ada benarnya… setidaknya selama aku masih susah, itu tandanya aku masih hidup.

Seorang kawan dalam chatting sering menasehatiku, carilah pasangan hidup agar tidak kesepian lagi. Beberapa kawan lainnya pun kadang memberikan nasehat yang sama saat berjumpa. Well, aku sadar berkeluarga adalah sebuah panggilan hidup. Itulah fase ke-3 dalam kehidupan tiap manusia. Begitu banyak sakit yang telah kurasakan hingga saat ini kadang membuatku enggan dalam membina hubungan. Menyerah? Mungkin. Kepahitan demi kepahitan membuatku tak tahu lagi apa yang harus kuperjuangkan. Namun itulah fase terakhir yang nantinya harus kujalani dan lewat dukungan doa dari beberapa orang yang dekat denganku aku terus mencoba mencari jalan yang telah ditetapkan bagiku. Setidaknya aku terus mencoba menjalani apa yang ada di depanku saat ini.

Hmmm… malam makin larut dan pagi pun menjelang, tapi mataku masih belum bisa terpejam. Hawa panas berputar di dalam kamarku. Lagi-lagi hujan enggan turun di kota ini. Sejenak kutermenung dan teringat akan film Solo yang tadi kusaksikan di TV. Film tentang cyborg yang belajar tentang arti menjadi hidup seperti manusia. Tentang arti pengorbanan diri pada keluarga dan sesama. Sebuah kisah fiksi yang cukup menyentuh, mengingat mengorbankan diri demi orang lain adalah perbuatan yang tidak masuk nalar. Mungkin itulah makna sesungguhnya dari cinta…

Well… ku kan terus jalani apa yang ada di hadapanku sekarang. Aku percaya bahwa ada sesuatu yang indah menantiku ini akhir perjalananku. Kini aku harus segera tidur untuk memulihkan tenaga, sebab beberapa jam lagi harus menghadapi minggu yang baru dalam rutinitas kantor. Biarlah malam ini aku ditemani oleh mimpi yang indah…

“Melambung jauh terbang tinggi bersama mimpi, terlelap dalam lautan emosi. Setelah aku sadar diri, kau tlah jauh pergi… tinggalkan mimpi yang tiada bertepi…”

Dalam keheningan malam,

JN. Rony
20070212

Tetap semangat…

Posted By: Mamoru
Last Edit: 19 Jun 2011 @ 03:15 PM

EmailPermalinkComments (0)
Tags
Categories: Personal

 09 Jan 2007 @ 4:03 PM 

Desember 2006, aku telah berjanji pada diriku sendiri untuk berubah. Menikmati hidup dan menjalaninya dengan nikmat adalah salah satu target yang harus kucapai. Mungkin karena kebosanan demi kebosanan sudah kulalui selama 2 tahun terakhir. So, dengan melewati hari jadiku yang membuatku makin tua di awal bulan, aku segera persiapkan liburan akhir tahun dengan menyelesaikan segala pekerjaan kantor, salah satu di antaranya adalah mengatur distribusi parcel untuk para nasabah. Kali ini yang dijadikan pilihan parcel adalah wine. Dari yang awalnya hanya niat beli belasan botol untuk nasabah kantor di Bali, malah berkembang jadi beli puluhan botol untuk nasabah kantor di Surabaya! Tak kurang dari 40 botol kubeli saat itu… benar-benar membuatku terkenal di supermarket itu :p Setelah itu mulailah mengirim dan silahturahmi dengan beberapa nasabah. Menjelang Natal, aku pun bergegas pulang ke Surabaya. Lega rasanya tugas-tugas kantor hingga akhir tahun bisa terlselesaikan dengan lancar dan terjadwal.

Malam Natal, sekali lagi aku bertugas jadi lektor di gerejaku di Kepanjen. Memang, ada beberapa senior seperti aku yang juga hanya bertugas di misa Natal dan Paskah, maklum… kami sudah jadi makhluk perantauan. Setelah itu, akhir tahun kuiisi dengan pergi makan dengan beberapa teman SMA. Wisata kuliner memang menjadi salah satu kegiatanku setiap mudik dan kali ini yang sudah jadi menuku adalah: lontong balap (jl. kalasan), bakso (pak warso), tahu tek (kelilingan), empal penyet (bu kris), nasi bebek (kayu tangan), es kacang ijo (jl. arjuna), kweetiau (apeng), pangsit mie ujung pandang (jl. kedung doro), batagor (jl. ngagel madya), mie goreng (369), ikan bakar (bamara), kepiting super (layar – mega visa 25% off!), swikee (jatiwangi), ikan gurami goreng (prima rasa), steak (boncafe) golden rama chinese food (mandiri visa 50% off!), element ice cream (mandiri visa 50% off!), dome (hsbc visa buy 1 get 1 free), ayam goreng mama (gm 1), sushi tei (gm 2), panda kitchen (g-walk), jagung bakar (jl. maker), dan masih banyak lagi yang bikin dietku jadi rusak πŸ™‚ Nice enough bertemu dengan teman SMA, even agak canggung karena dah ada yang hampir 10 tahunan ga ketemu, tapi semua itu ga jadi soal… the most important thing dari chit-chat dan makan-makan itu kita serasa muda lagi πŸ™‚ dan untuk sesaat bisa berbagi keceriaan satu sama lain. Hmmm… ternyata angkatanku banyak juga yang masih IJO LUMUT (Ikatan Jomblo Lucu dan Imut, pinjem istilahnya si Ipo πŸ™‚

Another activity is… bowling! Whoa… almost 2 years ga bowling, kemarin pas akhir tahun diniatin bowling di AJBS dan ternyata malah kasih ide kegiatan baru buat nanti pas balik Bali *yippie!* Sejak Desember lalu aku juga mencanangkan hari olah raga badminton lagi buat diriku, setelah 2 tahun berhenti dari badminton dan not badlah… berharap berat badan bisa turun, hehehehe… tapi Sayang waktu mudik kemarin berat badan malah nambah akibat banyaknya wisata kuliner. Malam tahun baru kulewati bersama beberapa teman nonton kembang api di G-Walk yang ternyata cuma “gitu-gitu” aja (kurang seru) dan dilanjutkan kembali pada permainan kartu baru, boardgame yang dinamakan “Sequence”, fun enough. Tak terasa 1 tahun lagi telah kulewati dan pagi pun menjelang di saat aku tertidur kecapekan.

1 Januari 2007, hari pertama di awal tahun yang baru tiba-tiba ternodai oleh berita sedih sebuah pesawat terbang hilang dari peredaran. Entah ada apa dengan bangsa ini, sehingga kelihatannya duka masih saja enggan beranjak. 1 minggu menjelang pergantian tahun sudah 6 kapal tenggelam akibat cuaca buruk, kini bertambah lagi sebuah pesawat bisa tiba-tiba hilang tanpa bekas. Kini sudah 1 minggu lebih, namun tetap tak ada tanda-tanda pesawat itu ditemukan. Meledak? Tenggelam? Dibajak? Diculik UFO? Atau??? Belum ada yang tahu nasib pesawat itu… Akibat cuaca buruk pula, aku menunda kepulanganku ke bali, walau sebenarnya aku perlu segera kembali karena adminku resign mendadak dengan cara yang kurang profesional. Untunglah staff lainnya sudah bisa kembali lebih dulu dari liburan dan aku memonitor dari kantor Surabaya.

Makan, Mall, dan Bowling, itu aktivitas yang kulakukan sembari menunggu cuaca buruk mereda. Selain itu aku mendampingi temanku yang lucu dan sempat membuatku shock karena 2 bulan keluar masuk toko dan pameran komputer untuk mencari laptop yang mau dibeli. Akibatnya jadi bingung karena pilihan jadi makin banyak dan terlalu banyak opini yang diterima πŸ™‚ untung akhirnya dia memutuskan mengambil merk kesayangannya… hehehe πŸ™‚ Congrats buat si Oot dengan Toshiba barunya πŸ˜€ Sampai akhirnya aku pun harus benar-benar kembali ke rumah keduaku, Bali. Perjalanan panjang kembali kutempuh, dengan kondisi badan yang kurang fit disertai masuk angin, kutempuh perjalanan selama 15 jam lebih… super lama tapi yang terpenting aku sampai di kamar yang lama kutinggalkan dengan selamat πŸ™‚

Banyak hal yang telah kuperoleh dan kutinggalkan di sepanjang tahun 2006. Jejak-jejak kaki di pantai yang kubuat ada yang membekas, ada pula yang hilang tersapu ombak. Mungkin 2006 bukanlah tahun favoritku, tapi aku percaya bahwa Tuhan membentukku dengan keras di tahun itu. Begitu banyak pertistiwa kualami, baik sedih maupun gembira dan semua itulah yang membuatku seperti sekarang ini. Kini di tahun 2007 aku berharap dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Aku berdoa dan berusaha agar dapat bangkit dari kesalahan masa laluku. Mungkin aku tak perlu lagi memakai topeng atau memainkan peran, tapi hanya perlu menjadi diriku sendiri sepenuhnya. Aku percaya ini adalah tahun kebangkitan dan pengharapan buatku. Disertai dengan berkat dari para romo yang mengenalku dan doa-doa dari semua orang yang mempercayai aku… aku yakin dan mantap untuk menuliskan perjalanan baruku di lembaran yang baru pula. AKu jadi teringat lagu Hillary Duff saat awal dia populer: “If it’s over, let it go and come tomorrow it will seem so yesterday”

Ya, harapan masih ada di depan mata!

JN. Rony
20070109

Posted By: Mamoru
Last Edit: 19 Jun 2011 @ 03:15 PM

EmailPermalinkComments (0)
Tags
Categories: Personal





 Last 50 Posts
 Back
Change Theme...
  • Users » 2
  • Posts/Pages » 139
  • Comments » 0
Change Theme...
  • VoidVoid « Default
  • LifeLife
  • EarthEarth
  • WindWind
  • WaterWater
  • FireFire
  • LightLight

About



    No Child Pages.