Tak terasa tahun 2007 telah berlalu dan tahun 2008 telah kumasuki. Kusadari telah lama aku tenggelam dalam kesibukan tanpa sempat merefleksi diriku. Di hari pertama di tahun yang baru ini, aku ingin melepaskan segala aktivitasku dan melihat sejenak ke belakang, apa yang sudah kujalani.
Sebagai seorang melankolis aku menilai diriku cukup banyak melalui masa-masa sedih di tahun 2007. Dentum-dentum suara kembang api yang terdengar dari dalam kamarku mengingatkanku pada malam tahun baru 2007 lalu… kuakhiri tahun 2006 dan kumasuki tahun 2007 dengan cukup sukacita. Yeah… mungkin karena di tahun 2007 aku kembali bisa mencintai seseorang. Well… walaupun toh akhirnya tidak bisa berjalan dengan mulus, namun aku mempelajari banyak hal dan lebih memacu diriku menjadi lebih baik.
Dalam pekerjaan, tak terasa pula aku akan memasuki tahun kelima aku mengabdi di perusahaan ini. Susah dan senang telah kulalui, namun tahun 2007-lah kurasakan sebagai tahun penuh air mata dan keringat. Baru saja kesenangan kulalui dengan kepergian ke Malaysia, aku harus mendapati kenyataan bahwa orang yang selama ini aku percayai dan kubimbing, melakukan kejahatan yang melibatkan sejumlah nasabah kami. Pikiranku seolah beku saat harus menangkap dan tanganku kelu kutahan untuk tidak melayangkan pukulan saat menginterogasi. Jujur, dalam hatiku sungguh marah dan ingin sekali melayangkan pukulan dan tendangan. 3 bulan lamanya aku harus berjuang sendirian dan menerima nada-nada sinis dari banyak pihak. Belum lagi sangsi moral yang harus kuterima hingga saat ini. Unfair? Maybe… itulah yang sejujurnya kurasakan…
Bencana seolah tak bosan mampir ke negeri ini. Gempa, banjir, gunung meletus, dan segala macam bencana bermunculan dan menunjukkan kekuatannya menghancurkan apa saja yang ada di sekitarnya. Apa yang salah di negeri ini? Itulah yang sering ditanyakan oleh banyak orang. Aku pun pernah bertanya demikian, walaupun tak mendapatkan jawabannya. Mungkin yang bisa kulakukan adalah berpasrah pada kehendak Yang Maha Kuasa. Kuyakin bahwa segala yang terjadi tak akan lepas dari rencanaNya.
Memasuki bulan September, sebuah berita yang mengejutkan kuterima. Seorang sahabat hendak menikah! Jujur, jantungku saat itu juga seolah berhenti sejenak dan pikiranku berusaha untuk mencerna berita yang seperti mimpi di siang bolong. Harus kuakui, ada kekecewaan yang timbul, tapi sebagai seorang sahabat aku mencoba memendam kekecewaan itu walaupun sangatlah berat. Seribu satu alasan mungkin bisa diperdebatkan tapi apalah gunanya? 500 km pun ketempuh dan senyum pun harus kupasang demi kebahagiaan seorang sahabat yang sudah memutuskan jalan hidupnya.
Kini, di dalam kesendirianku aku mencoba untuk merangkum semua peristiwa yang sudah kulalui, mengambil hikmahnya dan berusaha untuk menorehkan hal-hal yang baik dalam buku kehidupanku dan meninggalkan yang buruk di belakang bersama dengan berlalunya tahun 2007. Aku mencoba untuk bercermin dan bertanya pada diriku: Apa rencanaku untuk tahun 2008? Apa yang sanggup memotivasiku menjadi lebih baik? Apa yang harus kuperbaiki dari diriku? Seorang teman chatting menuliskan: No body’s perfect. Betul sich… Mungkin perasaan takut akan kegagalan dan tak sempurna itu yang selalu mengangguku dan meresahkanku setiap saat. Jadi, apakah yang membuatkan begitu sedih malam ini? Apakah kekecewaan akan pekerjaan? Cinta? Teman? Atau? Aku tak tahu… yang kutahu adalah saat ini aku merasakan kesepian yang teramat sangat. Tak ada lagi yang bisa kulakukan selain mencoba untuk tetap tegar dan menyerahkan penyelenggaraan hidupku kepada Tuhan. Dia memiliki rencana atasku, biar Dia-lah pula yang menempaku. Seorang senior yang sering kupanggil dengan sebutan “Panglima” berkata padaku: pedang saat ditempa, tidaklah enak… namun itulah proses untuk menajamkan pedang tersebut dan membuatnya berguna. Dengan segala kegagalan yang kualami, diharapkan aku menjadi makin matang dan mampu meraih kesuksesan di masa depan.
Malam makin larut, suara bising knalpot sepeda motor mulai menghilang. Lagu Kisah Tak Sempurna milik Samson masih terus mengalun di MacBook yang kupakai. Aku masih termenung, berusaha untuk memutar kembali film kehidupanku yang terekam dalam ingatanku… Life so mysterious… itulah yang makin kusadari, seiring berjalannya waktu. Begitu banyak hal yang tak diduga bisa terjadi. Namun inila rahasia hidup yang membuat hidup kita lebih berarti. Selamat tinggal 2007, selamat datang 2008! Aku akan bertahan sampai kapanpun… sampai kapanpun!
To my sis: Happy New Year! Miss u so much… Really miss our moment at 2005 new year’s eve. Really miss our chit-chat and share the story of us.
To my bro: Happy New Year! Hope you really find your happiness. Maybe still hard for me, but no need to worry lah!
To Clod: Happy New Year! Thx, you help me a lot in this 2 years.
To all of my friends: Happy New Year! Thx guys n gals… tanpa kalian, mungkin aku tak bisa bertahan sejauh ini.
To all my spiritual teacher: Happy New Year! Terima kasih atas waktu yang senantiasa diberikan untuk mendengarkan segala keluh kesah dan dukungan doa yang tiada henti untukku.
And to all of you: Happy New Year! Hope this year will be better and brings more joy, more bless, more love in our life. I love you all!
Dalam kasihNya…
JN. Rony
20080101
Maafkan aku yang tak sempurna… – Samson